Adukan diletakan, cukup untuk satu buah, bata/batako diletakan dengan cara seolah-olah pesawat udara mendarat. Dengan cara ini kita meletakannya pada posisi yang dituju sekaligus ujungnya menggaruk/mendorong sedikit adukan, untuk penyesuaikan posisi cukup digeser kedepan dan belakang secara mendatar.
Pasangan harus tetap datar dan tegak lurus, pada pemasangan digunakan tali pelurus. Semua siar vertikal, siar antara dinsing dan kolom maupun balok harus terisi penuh, tebal adukan siar ± 1 cm, dengan variasi 3 mm. Pasangan bata/batako yang baru selesai perlu dilindungi dari hujan dan terik matahari, dengan jalan ditutup dengan lembaran plastik, atau disirami/diperciki air tiap hari selama 1 – 2 minggu, atau cara perlindungan lainnya.
Sebagai penutup, pasangan tembok diberi plesteran yang gunanya untuk melindungi tembok dari pengaruh cuaca, pengaruh mekanik dan untuk meratakan permukaan pasangan.
Kecakapan pekerja
Ketrampilan kerja atau kecakapan tukang yang melaksanakan pekerjaan pasangan adalah sangat penting karena merupakan penentu terhadap kualitas pekerjaan pasangan. Bila tukang yang mengerjakan mempunyai pengetahuan cukup tentang sifat-sifat bahan dan mempunyai keterampilan yang baik maka biarpun bahan jelek akan menghasilkan pasangan yang relatif baik.
Perkuatan dengan Rangka
Bangunan tembok dengan perkuatan sangat dianjurkan untuk daerah rawan gempa. Perkuatan pada dinding tembokan merupakan kolom praktis, balok pondasi, balok pengikat atau balok keliling yang biasa disebut rangka bangunan yang dapat dibuat dari beton bertulang maupun kayu. Berdasarkan penelitian (5), perkuatan dengan rangka kayu tidak boleh dibangun diwilayah 1, 2, 3 pada tanah lunak atau pada wilayah 1 dan 2 pada tanah keras.
Perkuatan dengan rangka beton bertulang.
Perkuatan dengan rangka beton bertulang boleh dibangun diseluruh wilayah gempa. Mutu campuran beton yang dianjurkan minimum perbandingannya adalah 1PC : 2PS : 3Krl, bahan pasir dan kerikil harus bersih dari lumpur. Kadar lumpur maksimum 5% untuk pasir dan 1% untuk kerikil. Pencampuran bahan tersebut menggunakan air setengan (0,5) bagian. Tulang utama minimum untuk kolom 4 Ø 12 mm dengan sengkang Ø8 jarak 10 cm, sedangkan tulangan memanjang balok menggunakan diameter minimum Ø 12 mm, dan tulangan sengkang Ø 8 jarak 15 cm
Hubungan antara balok dan kolom pinggir, dengan panjang penyaluran 50 cm. Pada pertemuan antar dinding dibuat kolom praktis dengan tulangan utama 4 Ø 10 dan tulangan sengkang Ø8 jarak 10 cm.
Semua kolom harus dilengkapi angkur dengan Ø 8 mm panjang 30 cm, maksimum setiap 6 lapis bata atau 3 lapis batako. Kuda-kuda diangkur dengan baik ke kolom atau ke balok keliling dengan Ø 12 mm. Hubungan balok pondasi memakai angkur Ø 10 mm setiap 1 m
Pintu dan jendela (bukaan)
Luas bukaan dinding harus lebih kecil dari 50% dari luas dindingnya. Kusen bukaan harus dipasang angkur Ø 8 mm panjang 30 cm pada setiap 6 lapis bata atau 3 lapis batako. Untuk kusen dipakai kayu yang kering udara.
Pada ampig harus diberi perkuatan berupa kolom penerus dari kolom dibawahnya, ditengah ampig.
Setiap luas dinding maksimum 6 m² harus dipasang kolom praktis beton bertulang selain rangka beton bertulang.
Pembahasan
Sampai saat ini masyarakat belum dapat berbuat banyak untuk mencegah terjadinya gempa bumi, mereka hanya bisa mengurangi akibat buruk yang ditimbulkan oleh gempa bumi dengan merencanakan dan membangun atau memperkuat bangunan rumahnya. Dari pengalaman bencana gempa bumi di Indonesia, bangunan yang roboh itu sebagian besar merupakan bangunan berdinding tembok yang dibangun secara spontan dan menurut kebiasaan setempat yang tidak benar untuk daerah gempa. Untuk membangun bangunan rumah tembok sesuai ketentuan konstruksi bangunan tahan gempa dengan memperhatikan :
Persyaratan bahan yang meliputi persyaratan bata merah, batako dan adukan untuk pasangan tembok. Semua bahan harus memenuhi persyaratan teknis yang berlaku.
Pekerjaan pemasangan sangat penting karena merupakan penentu terhadap kualitas pekerjaan pasangan tembok. Tahapan pekerjaan harus memenuhi persyaratan teknis.
Perkuatan rangka.
Perkuatan pada dinding tembok merupakan kolom, balok pondasi dan balok pengikat keliling, bisa dibuat dari beton bertulang atau kayu. Pemasangan banyaknya kolom praktis berdasarkan luas permukaan dinding yang berguna untuk mencegah keruntuhan dinding akibat beban permukaan.
Dikutip dari Jurnal
Oleh: Murdiati Munandar -
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment